Senin, 12 Desember 2011

Sekali lagi saya bukan pendendam

namun jika kau saja tidak mau berjuang untukku lalu buat apa aku berjuang untukmu?


*maaf untuk makan siang yang terlewatkan

Jumat, 09 Desember 2011

Belajar

Tidak ada hal di dunia ini yang tidak bisa dijadikan pelajaran

Bahkan ketika kau hanya duduk diam di dalam diskotik dengan hingar bingar musik pun kau sedang belajar. Belajar mencari ketenangan.

Selasa, 29 November 2011

Lupa

Orang-orang yang berdaya ingat tinggi rentan galau dan kangen dibandingkan dengan orang yang mudah lupa.
(twitter, 28.11.2011)

Berada di satu kota yang sama dalam jangka waktu lama itu sulit, dengan orang-orang yang lalu lalang datang dan pergi di kehidupan apalagi.

Datang ke tempat makan sendiri, ingatan langsung terbang ke masa dimana dulu datang kesana bersama siapa, makan apa, dan yang nyesek, membicarakan apa.

Melihat mobil yang sama dengan yang dulu parkir di tempat parkir favorit juga begitu, langsung ingat kapan terakhir ada di mobil itu, bersama siapa, dan lagi, membicarakan apa.

Benar mungkin kata Indra Herlambang di bukunya "Kicau Kacau", bahwa sebenarnya Tuhan memang sungguh sangat adil membuat kita punya keterbatasan dalam mengingat.

Karena ada hal-hal yang sebenarnya bukan untuk kita, dan kita harus belajar melepas, dengan melupakan mungkin salah satunya.

Kamis, 24 November 2011

Pertemuan

Perpisahan selalu melahirkan pertemuan-pertemuan lain yang tak kalah menarik.

Belum genap tiga bulan saya menye-menye ditinggalkan teman-teman saya ke luar kota, penempatan, akhirnya dua bulan lalu kami dipertemukan lagi. Senang? Tentu saja, karena rindu yang saya coba tabung sejak mereka pergi belum sempat penuh dan sudah terbongkar, setidaknya tabung rindu saya kosong kembali.

Tapi pertemuan lain setelah perpisahan dengan orang yang sama terkadang terasa aneh. Kenapa? Karena kita tidak akan sama lagi ketika kita bertemu lagi. Dunia selalu memaksa kita berubah dengan caranya. Dulu sebelum perpisahan kami selalu berkata jika nanti kita diberi kesempatan ada di tempat yang sama kita harus bertemu, tapi nyatanya tidak semudah itu. Masing-masing kita punya keperluan sendiri selain bersama kita kita saja.

Belajar untuk tidak egois saja. Belajar menerima. Sekali lagi, tidak semua yang saya inginkan bisa saya dapatkan.

Terima kasih kawan-kawan, sudah menyisakan waktu untuk dinner dan karaoke bersama saya.

Senin, 10 Oktober 2011

Tanda

Hari ini saya percaya sesuatu, bahwa apa dan siapa yang dipertemukan Allah dengan saya dulu adalah penting untuk hari ini, dan apa yang dipertemukanNya hari ini penting untuk masa depan saya.

Tidak ada yang mengira perkenalan saya dengan dia, sebut saja Udo, dalam sebuah perjalanan penuh cobaan beberapa bulan yang lalu ternyata awal sebuah pertemanan yang menghasilkan. Perkenalan yang kemudian berlanjut dalam sebuah diklat, lalu saya menawarkan bisnis kecil-kecilan saya, lalu sampai hari ini dia menjadi rekan bisnis saya.

Tidak ada pula yang menduga lirikan mata di angkutan umum menuju smp saya dulu ke seorang abang yang tidak saya kenal kemudian sekarang berubah menjadi tatapan tatapan manis antar tetangga.

Hidup penuh dengan tanda, kata seorang kawan.

Yang kita perlu hanya belajar membacanya, lalu percaya.


Lalu, akan jadi apa kamu di masa depan saya?
Ya, kamu yang sore tadi saya genggam lengannya di atas wahana, yang punggungnya saya pakai sembunyi dari air yang tetiba menyerang perahu luncur kita?

Kamu kah bagian dari tanda?

Minggu, 07 Agustus 2011

Petikan 1

"Dan kamu masih duduk disini, padahal apa yang kamu tuju seharusnya bisa kamu datangi bolak-balik seratus kali"

kira-kira begitu kata yg saya dapat dari Madre-nya Dewi "Dee" Lestari.

Entah apa makna sebenarnya, tapi buat saya, itu semacam kata lecutan untuk tidak hanya diam, untuk terus jalan, Move On!

*selamat datang angka kembar, ingatkan saya lagi kalau besok saya kebanyakan berhenti.

Sabtu, 02 Juli 2011

This is (not) the end

"Semua yang hidup akan mati, yang bermula akan berakhir"

Bukan pertama saya dengar kata-kata ini, tapi selalu saja hati tidak bisa tenang ketika "kejadian" (sebut saja begitu) itu terjadi benar.

Berpisah hal yang biasa. Dia (perpisahan) pasti akan membawa kita ke pertemuan lain -kata seorang penulis, tapi tetap saja gelisah ketika akhirnya pertemuan pertama berakhir, mungkin sebab kita tidak tau apa, dengan siapa, dan bagaimana pertemuan kedua akhirnya nanti terjadi.

Berpisah itu pasti, sebab tiap yang bernyawa saja sudah digariskan-Nya untuk mati, bagaimana lagi yang tidak.

Ikhlas saja, itu kuncinya.

Nikmati pertemuan-pertemuan yang masih ada, bersyukur, dan belajarlah darinya.

Kemudian peliharalah hati untuk tetap besar jika nanti pertemuan itu usai.
Berpisah tidak berarti berakhir, ingat itu.


*semoga masih ada pertemuan-pertemuan untuk kita nanti :)

*

Sabtu, 21 Mei 2011

Protes.

1
K: "Kamu ini wanita apa bukan sih, dandan napa. cewek kok gitu."
A: "Emang cewek harus dandan?"
K: "Iya."
A: (diam)

2
I: "Kamu jalan sama dia?"
A: (ngangguk) "Emang kenapa?"
I: "Mendingan jangan lagi deh, dia itu kan bla bla bla bla..."
A: "i'm not child anymore, sist. Aku jaga diri kok!"
I: (menghela nafas)

3
A: "Aku pilih kantor ini deh di polling, mudah-mudahan dapet"
P: "Ngapain kamu pilih itu, kan lebih bagus pilih kantor yang ini, lebih ini lebih itu"
A: "Aku bosen sama kota yang itu, pengen yang lain"
P: "Kamu itu cewek, nggak mikir nanti kamu kalo ini kalo itu bla bla bla bla"
A: (senyum)

4
A: "Aku sayang tauu sama kamu"
B: (diam) (senyum)
A: "Kok diam sih, aku ngomong sama kamu tau, direspon kek."
B: (senyum lagi)

****

Kalian pernah terlibat percakapan seperti itu?
Aku sering.
Bercakap dengan orang-orang yang "perhatian" seperti itu kayak udah jadi makanan sehari-hari buat aku.
Percakapan PROTES, aku menyebutnya.

****

Padahal kan tiap orang punya hak untuk memilih,
Punya cara sendiri untuk hidup.

Selasa, 17 Mei 2011

Rindu #2: Kunyuk

Aku tidak pernah tau makhluk seperti apa rindu itu, tapi kami sering bertemu. Kadang dia mencolek daguku ketika mataku mulai terpejam, membuatku tersentak, lalu terpikirkan olehku satu nama. nama yang random, yang mungkin sang rindu sebenarnya yang merindui nama itu, bukan aku. Rindu memang usil.

Tapi sekali ini, rindu sepertinya serius, dia memaksa nama yg bukan dirinduinya, tapi aku yang merindu. kunyuk.

Entah darimana mulanya aku memanggil dia dengan nama itu, aku tidak peduli, aku hanya suka memanggilnya begitu, karena dia lucu, selucu kunyuk. Selucu panggilannya kemudian untukku, monyet :)

Dan rindu tau saja darimana harus memunculkan rasanya.

Sms.
sesingkat itu rindu bisa mengusik aku untuk memunculkan namanya.
kemudian aku dipaksa mengingat semua keanehannya, keanehan kunyuk. Keanehan yang selalu bisa membuat aku lupa masalah-masalah yang aku punya, lalu kami tertawa bersama.

Rindu tentang kunyuk tak pernah ada habisnya, mirip seperti dulu ketika setiap waktu aku selalu ingin pulang ke rumah, dielus kepalanya, ditenangkan hatinya.

Rindu tentang dia itu racun. Karena sekali merindukan dia akan terus merembet kemana-mana, merembet ke dalam rindu lain yang entah kapan akan tertuntaskan.

Rindu tentang dia itu mencekik, karena aku tau kesempatan untuk bertemu dia hampir sudah tidak ada.

Ah biar, jika tidak ada pertemuan lagi dengan dia berarti tidak ada rasa kehilangan lagi kan?

Rabu, 11 Mei 2011

Laki laki dan Perempuan

“Apakah semua laki di dunia ini sama?, Mereka semua punya hobi menyakiti, ya?”
Itu pertanyaan terbesar yang pengen banget aku ungkap jawabannya sejak aku lepas SMA, sejak aku mulai banyak berinteraksi dengan makhluk-makhluk berjakun yang menjadi populasi terbanyak di kehidupan aku.
***
Kemarin ketika aku menghadiri sebuah acara resepsi pernikahan seorang teman, aku dibuat manyun teman yang aku temenin ke resepsi itu, kenapa?? Sepanjang jalan dia ngomong terus di telpon, aku dicuekin. Tau kan rasanya dicuekin itu kayak apa? Kayak makan jeruk yang nggak manis, dan nggak asem, hambar.
Cerita punya cerita, ternyata orang yg berbicara di telpon itu seorang perempuan, dia nangis sejadi-jadinya karena ternyata si empunya resepsi yang kami hadiri ini “calon”nya dia –menurut si perempuan. Tapi kok malah nikah dan dia nangis-nangis?? Itu dia, ternyata si laki ini ngingkari janjinya. Nggak tau deh cerita sebenernya gimana, tapi dari isi sms dan perbincangan teman aku itu, si laki emang pernah janji serius sama perempuan ini, udah sampe ke orang tua malah, tapi belakangan ketauan kalau si laki udah tunangan duluan sama yang duduk di sampingnya di pelaminan resepsi kemarin. See?? Orang yang menyakiti itu laki.
Kemarinnya lagi, seorang teman dekat aku curhat. Tentang perbincangan ringan antara ayah dan ibunya yang biasanya memang sering mereka lakukan sambil makan malam bersama, entah kenapa, mungkin si ibu ada salah bicara, dan si ayah jadi marah besar sampai akhirnya seisi rumah jadi tidak ada komunikasi, masalah sepele kan ya, tapi si ayah langsung berang, keluar deh hobi marah-marah. Dan si ayah itu laki.
***
Mungkin memang nggak adil meng-generalisir semua laki itu sama hanya dengan dua cerita di atas. Tapi aku belum pernah tuh dipertemukan dengan laki yang belum pernah nyakitin perasaan perempuan.
Perasaan??
Hey hey, mungkin itu kuncinya.

***
A: “Apakah semua laki di dunia ini sama?, Mereka semua punya hobi menyakiti, ya?”
X: “...”
A: “Kayaknya nggak sih ya. Perempuan aja yang ke-PD-an, terlalu pake perasaan, terlalu percaya sama janji-janji palsu, terlalu berharap yang ada dalam otaknya jadi kenyataan.”
X: (Senyum)
X: “mmm... kamu ini laki apa perempuan sih sebenernya??”

Senin, 02 Mei 2011

Abnormal

Hidup di lingkungan abnormal bagi orang yang memang abnormal seringkali merupakan suatu hal yang positif.

Ada kondisi2 tertentu dalam lingkungan abnormal itu yang bisa jadi adalah obat ke-abnormal-an.

Seperti minus tiga yang dicampurkan dengan minus tiga atau minus-minus lainnya, tidak selalu menjadi positif memang, tapi dengan formula yang pas minus tiga yang dicampur itu selalu bisa menjadi positif. Dikali, mungkin, atau dibagi?

Semisal gadis tomboy yang hidup dalam komunitas lelaki brutal. Dua kemungkinan, si gadis menjadi semakin tomboy, atau dia smakin feminim. Kuncinya adalah bagaimana dia mengambil pelajaran dari lingkungan itu, mengali, membagi, atau dia mensyukuri dirinya sendiri.


*banyak hal abnormal dalam hidup ini, bagi para abnormal: sadarlah segera. bagi para yang normal: tolong terima kami apa adanya.

Kamis, 10 Maret 2011

Tangkahan Trip (Part.1)


Ini cerita tentang liburan seminggu yang lalu, 5-6 maret 2011 tepatnya. Bermula dari pesan multi recipient message di vypress kantor yang nyari-nyari info tentang tempat wisata Tangkahan, The Hidden paradise katanya, akhirnya berangkatlah segelintir orang di kantor ini, termasuk aku, dan beberapa teman-teman dari kantor lain karena kurang personil.

Perjalanan dimulai jam 8 pagi dari terminal pinang baris medan, naik bus antar kota “PS: Pembawa Semesta”, bus yang bener-bener cocok sama judulnya, dengan biaya 15 ribu rupiah saja per orang dari medan sampai tangkahan, penumpang bisa membawa “semesta”, mulai dari beras berkilo-kilo, sayur mayur, minyak tanah, bahan bangunan, alat dapur, dan banyak lagi.

Ini penampakan busnya pas lagi mogok

Sepanjang perjalanan pemandangan yang disuguhkan cukup menarik, perkebunan karet yang berjajar rapi di kanan kiri jalan, atau perkebunan kelapa sawit yang kadang ditambah bonus ternak sapi dan bau-baunya yang menyengat, itu pun kalau dapat tempat duduk di kursi bagian “menyenangkan”. Kalau pas kebagian yang tidak menyenangkan, misalnya di sebelah jendela yang ternyata tidak bisa dibuka; di bagian ujung bus yang bertumpuk barang-barang; atau malah tidak dapat kursi, maka pemandangan yang disuguhkan sudah tidak layak untuk dinikmati, tumpukan kardus indomie, orang-orang yang tidak kebagian kursi yang berdesak-desakan karena jalan yang kurang mulus, dan kepulan asap rokok.

Ini pemandangan selama dijalan.

Ini juga, tapi versi sumpek.

Perjalanan menuju kesana ditempuh dalam waktu 4 jam, jika beruntung, jika tidak, bisa 5jam-an. Turun bus, langsung meluncur ke penginapan, tapi jalannya nggak gampang, harus nurunin anak tangga yang lumayan banyak dan curam dengan bawaan yang nggak kalah banyak (di tangkahan nggak banyak warung dan nggak ada minimarket, jadi semua yang dibutuhkan buat konsumsi dibawa sendiri). Habis itu masih harus nyebrang sungai batang serangan pake rakit yang cuma ditarik tali, dan harus naik tangga lagi yang lebih menguras tenaga dari anak-anak tangga sebelumnya.


Ini rakit yang dibuat nyebrang

Penginapannya lumayan, dengan biaya 75 ribu per kamar,kita udah dapet tempat tidur yang bisa digunain buat berdua plus kamar mandi di dalam kamar yang, menurut aku, lumayan cozy. Disuguhi pemandangan halaman penginapan yang sejuk, atau kalau beruntung malah langsung menghadap sungai batang serangan yang sebelum sampai tadi dilewati.

Suasana manak siang bareng di beranda penginapan.

Selesai makan siang dan sholat, kaki udah nggak tahan lagi buat nggak turun ke sungai. So, here we are: Ngerendem rame-rame di sungai :) welcome to Tangkahan, the Hidden Paradise.


*postingnya ngelanjut ya..



Rabu, 02 Maret 2011

#Untitled 4



Ada kalanya nanti,
Aku tidak mau dikalahkan ketika kita bertengkar seperti ini,
dan cinta untukmu, terhenti.

Senin, 21 Februari 2011

Vote Me

Iseng karena kerjaan belum ada, tadi pagi aku jalan-jalan ke www.welovehonda.com . Awalnya karena tiba-tiba keinget kejadian pas service motor Beat merahku sabtu kemaren, disana –Bengkel resmi Honda- pelayanannya TOP banget jadi aku pengen tau aja lebih banyak tentang Honda ini, eh taunya nemuin link ke suatu kuis ngungkapin cinta gitu, biasa lah pada ngerayain momen valentine yang belum lama ini lewat, sekalian promo #oneheart juga kayaknya.

Nama kuisnya “My Love Words”. Cara ikutannya juga cukup mudah, nggak perlu daftar-daftar dulu, dan nggak perlu punya motor Honda dulu, karena kamu bisa langsung log in dari jaringan sosial seluruh umat zaman sekarang –facebook, abis itu kamu tinggal tulis kata cinta kita apa, terserah mau buat siapa, keluarga, pacar, saudara, sahabat, teman, ibu kos, pedagang langganan atau apapun lah yang menurut kamu pas buat dikasih kata cinta. Kata cintanya juga nggak dibatasi apa, kamu bisa nulis perasaan kamu ke orang/benda yang kamu tuju, bisa juga ucapan terima kasih, permintaan maaf atau apalah, aku yakin kamu lebih jitu dalam hal mengarang kata-kata cinta dibanding aku. Jangan lupa juga buat ngisi alamat sama nomor hape, mana tau menang, hadiahnya lumayan soalnya. Ada Honda Scoopy, Blackberry Gemini dan iPod Shuffle.


Karena aku belum punya satu pun dari item hadiah yang ditawarkan, aku ikutan kuis ini loh. Cuma ngucapin terima kasih sih buat Gusti yang udah 6 tahun ini (wah, lama ya ternyata relationship kami ~(‘.’~)(~’.’)~ ) setia banget nemenin aku, nasehatin aku yang, kata orang-orang sih, aneh dan menyebalkan. Emang sih nggak bakal kebaca juga sama yang dimaksud, Gusti kan sibuk terus sama kerjaannya, tapi nggak apa kan ya, namanya juga usaha (buat dapet scoopy/BB/iPod).


dan karena kuis ini bakal diliat dari jumlah yang nge-vote berapa banyak, jadi aku pengen minta tolong buat di vote in ya. Emang sih, kata cintanya biasa aja, tapi kan berpahala kalo bisa saling manbantu :) lewat sini aja, langsung klik vote.


*posting ini nggak ada maksud buat promosiin Honda loh, ini pure buat nambahin vote di kuis yang aku ikutin.

*makasi yang udah berbaik hati nge-vote (taunya nggak ada :[ )

Rabu, 16 Februari 2011

Alay Organizer


Makan siang bersama saat jam istirahat kantor seringkali melahirkan pembicaraan-pembicaraan yang tidak biasa. Ada saja cerita yang disampaikan, tentang rasa makanan yang sedang dikunyah, tentang teman yang lama tak bertemu dan sekarang gendut, atau tentang pimpinan masing-masing yang kemudian menjalar ke orang-orang di sekitarnya. Tak habis-habis, seperti debu di jalanan menuju rumahku yang tak kunjung surut walaupun telah diguyur hujan.

Seperti siang ini.

Bukan suatu perbincangan yang penting, tidak terlalu menarik bahkan, tapi bagiku ini ide baru, unik.

Berawal dari cerita seorang teman tentang temannya yang alay, heboh, labil, dan semacam mengidap penyakit kronis pergaulan zaman sekarang. Lalu bergerak ke perbincangan mengenai investasi, mengenai usaha apa yang kira-kira cocok untuk dikembangkan di Indonesia. Dan tiba-tiba seseorang dari kumpulan kami mencetus:

“Eh, aku pengen nih buka perusahaan ababil, yang mengelola anak-anak alay itu, kayaknya bakal lumayan hasilnya.”

Gubrak! Teman yang lainnya pun langsung terbahak denger idenya si seseorang ini, termasuk aku. Tapi setelah kemudian seseorang itu menjelaskan apa, siapa, kapan dan bagaimana perusahaan tersebut akan berjalan, aku malah manggut-manggut, setuju.

Hitung saja berapa banyak acara musik di stasiun televisi swasta dengan konsep live performance band. Kan nggak lucu kalau live tapi penontonnya cuma sedikit, nah, anak-anak muda yang saya sebut di atas tadi biasanya seneng kalo disuruh nonton seperti itu, koordinir deh lewat perusahaan ababil yang dimaksud teman saya tadi, perintah buat jogged ala inem, kucek-kucek, peres-peres, jemur-jemur, lipat. Meriah kan acara musiknya. *Senyum

Atau pertandingan olahraga mungkin. Daripada mempersilahkan supporter tim masing-masing yang beresiko rusuh berdarah-darah sampai merugikan negara, kenapa nggak suporternya disewa aja dari perusahaan yang dicetuskan teman saya ini, nanti tinggal perusahaan aja yang mengatur kostum yang dipakai supporter sesuai tim, resiko rusuhnya pasti lebih kecil kan kalau kedua kubu supporter dari perusahaan yang sama yang pastinya udah diatur hak dan kewajibannya.

Atau mungkin ada diantara kalian yang nggak punya teman ketika akan mengadakan pesta ulang tahun yang meriah?? Tamunya bisa direkrut dari perusahaan ini juga loh. *Snap!

Lumayan kan, anak-anak muda itu tersalurkan bakatnya, jauh dari hal-hal yang nggak diinginkan, meriah pula acaranya.

Ada yang berminat??