Selasa, 27 November 2012

D4 Katanya

Kisruh pendaftaran D4 di kampus saya akhirnya usai. Angkatan saya fix diizinkan mendaftar dan mengikuti ujian. Agak aneh memang, tapi sepertinya angkatan saya memang sedang ketiban berkah. Ditengah ketidakjelasan adik kelas akibat moratorium, angkatan saya malah dipanggil diklat DTSD seangkatan, dipanggil diklat fungsional seangkatan akuntansi, dan sekarang malah diizinkan daftar D4. Alhamdulillah sekali.

Kemarin, 26 november 2012, pendaftaran resmi ditutup. Saya tidak mendaftar. Bukan tidak ingin, tapi saya tidak menemukan alasan yang pas untuk akhirnya mendaftar.

Memang tidak ditanya kenapa jika pun saya mendaftar. Tapi saya rasa saya akan merasa sangat tidak bersyukur jika mendaftar.

Saya penempatan di homebase. Itu sudah satu nikmat besar di instansi ini. Homebasenya bukan mepet pula, tepat, benar benar di homebase. Jadi merasa nggak adil gitu mengurangi kesempatan teman-teman yang jauh penempatannya untuk balik melalui D4 ini.

Teman-teman akrab saya di kampus dulu pun ternyata nggak pada daftar. Banyak cicilan lah, mau nikah lah, harus jaga anak lah. Jadi saya memang didukung untuk tidak mendaftar.

Ya, kalaupun saya ikut saya belum pasti lulus. Tapi nggak ada salahnya toh mengalah. Nggak papa badan nggak tumbuh lebih besar, yang penting pikiran tumbuh lebih dewasa.

Salam.

Selasa, 20 November 2012

Diklat day #2

Hari yang baik harusnya dilewati dengan mental dan fisik yang baik. Itu sebabnya jam 5.45 pagi tadi udah senam-senam di halaman balai diklat.

Pelajarannya masih pph dan pph. Syukurnya tadi sempat tidur siang di tengah-tengah jam belajar :)

Lagi-lagi yang masuk ke otak bukan pph nya, tapi belajar hidupnya.

Jadi siapapun kita, sebagai apapun kita, jangan pernah takut ketinggalan. Tetaplah tingkatkan kualitas diri, karena serendah apapun pangkat kita, jika kompetensi kita baik, kita akan tetap dicari. Dibutuhkan.

Sekian dan terima mi ayam.

Senin, 19 November 2012

Diklat day #1

Sepagi tadi disibukkan sama ransel berisi kemeja putih. Kayak balik ke kampus lagi. Hari ini resmi dimulai diklat pph dasar. Saya terpaksa diasramakan, ninggalin mama berdua sama via, adik yg paling kecil.

Malam ini udah tidur di asrama, balai diklat keuangan, dengan kondisi mengenaskan. Tanpa teman sekamar. Dengan televisi yang gagal nyala karena ternyata emang udah rusak.

Namanya diklat pph tentu yg dipelajari pph. Tujuan diklatnya juga biar paham itu. Tapi dari pengalaman dosen yang masuk tadi, tujuannya bukan itu. Kalau cuma pengen peserta didik memahami pph, bagikan saja modul, baca lalu ujian. Saya yakin mereka semua ini pintar. Tapi diklat ini bertujuan sharing, belajar hidup, dan menghidupkan.

Masi ada 4 hari lagi. Harus semangat.

Oh iya, terima kasih buat rahmat, udah mau repot repot ngirim boneka kucing hasil impornya. Semoga dapet pengganti sinta :)

Kamis, 08 November 2012

Ceritanya pas tanteku nikahan dua tahun yang lalu kami sibuk buka-buka kado usai pestanya. Dari sekian banyak kado yang dibuka, kami menemukan kado jaket, bukan jaket baru pula, bekas, keliatan dari bentuknya. Heran kan? Heran ya, harus heran dong.


Setelah dibongkar lagi, ternyata di dalam kado berisi jaket itu ada surat. Surat cinta.

Surat itu kira-kira berisi ucapan selamat kepada si om karena akhirnya menikah sama tante, bukan sama dia. Lalu dia mengucapkan terima kasih buat jaket yang dulu pernah dipinjamkan pas boncengan motor, di masa SMA. Terakhir dia mengatakan dia menyesal karena nggak mengungkapkan cinta nya dari dulu, kenapa dia nggak punya keberanian, bahkan untuk mengembalikan jaket si om.


Yang mau saya bilang dari cerita ini, jangan bilang kamu nyesal kalo usahamu cuma diam.


*inspired by random tweets 8 nov 2012

Rabu, 07 November 2012

Ada Apa Dengan Sendiri?

Kenapa orang-orang begitu heboh dengan saya yang bisa dengan enaknya menikmati kesendirian.

Apa anehnya sih menonton film di bioskop, lalu asyik menyantap ayam goreng kfc sambil mengutak-atik handphone di tangannya, kadang tersenyum, kadang mengerutkan dahinya, sendiri?

Kan nggak semua aktivitas harus dilakukan beramai-ramai, sambil ngobrol kesana kemari kan?

Bukankah sendiri itu biasa saja? Kenapa orang-orang yang jomblo itu panik di usia seperti saya. Toh punya pasangan juga nggak menjamin bisa melakukan aktivitas bersama kan?

Heran.

Padahal pas lahir juga sendiri keluar dari rahim ibu. Dan nanti meninggal juga sendiri-sendiri kan dikuburinnya?