Selasa, 17 Mei 2011

Rindu #2: Kunyuk

Aku tidak pernah tau makhluk seperti apa rindu itu, tapi kami sering bertemu. Kadang dia mencolek daguku ketika mataku mulai terpejam, membuatku tersentak, lalu terpikirkan olehku satu nama. nama yang random, yang mungkin sang rindu sebenarnya yang merindui nama itu, bukan aku. Rindu memang usil.

Tapi sekali ini, rindu sepertinya serius, dia memaksa nama yg bukan dirinduinya, tapi aku yang merindu. kunyuk.

Entah darimana mulanya aku memanggil dia dengan nama itu, aku tidak peduli, aku hanya suka memanggilnya begitu, karena dia lucu, selucu kunyuk. Selucu panggilannya kemudian untukku, monyet :)

Dan rindu tau saja darimana harus memunculkan rasanya.

Sms.
sesingkat itu rindu bisa mengusik aku untuk memunculkan namanya.
kemudian aku dipaksa mengingat semua keanehannya, keanehan kunyuk. Keanehan yang selalu bisa membuat aku lupa masalah-masalah yang aku punya, lalu kami tertawa bersama.

Rindu tentang kunyuk tak pernah ada habisnya, mirip seperti dulu ketika setiap waktu aku selalu ingin pulang ke rumah, dielus kepalanya, ditenangkan hatinya.

Rindu tentang dia itu racun. Karena sekali merindukan dia akan terus merembet kemana-mana, merembet ke dalam rindu lain yang entah kapan akan tertuntaskan.

Rindu tentang dia itu mencekik, karena aku tau kesempatan untuk bertemu dia hampir sudah tidak ada.

Ah biar, jika tidak ada pertemuan lagi dengan dia berarti tidak ada rasa kehilangan lagi kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar