Jumat, 14 Desember 2012

Saya bermasalah dengan kegelapan. Setiap mati listrik, walaupun sudah tidur nyenyak, saya akan tetap tau lalu terbangun. Begitu juga ketika berkendara. Ketika berkendara malam hari saya sering "gelagapan", bingung mana jalan yang seharusnya saya lewati, yang tidak ada lubangnya.

Tapi tadi pagi saya disadarkan. Ketika matahari pagi bersinar terik, saya lebih kewalahan. Sinarnya menyilaukan mata saya sehingga bukan hanya melihat lubang untuk dihindari saja yang susah, tapi mengetahui bahwa di depan saya ada pengendara lain pun sulit. Mata saya bahkan susah untuk melihat normal, tidak terpicing.

Hidup pun seperti itu mungkin. Saat "mati listrik" dengan gampang kita mencari korek dan lilin untuk mendapat cahaya. Saat susah dengan gampang kita merengek-rengek berdoa pada Allah untuk dibantu. Tapi saat senang, saat "sinar matahari" menyilaukan mata, kita dipenuhi kecukupannya, akan sulit sekali kita melihat-Nya, boro-boro untuk membagi sinar matahari ke yang lainnya, bersyukur pada-Nya atas nikmat tersebut pun kadang kita ogah.

Semoga kita tidak termasuk di dalamnya. Dicukupkan rezekinya, dan dijadikan menjadi hamba-hambaNya yang senantiasa bersyukur. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar