Kamis, 10 Februari 2011

Jangan Simpan Surat Ini

Saya tidak tau, kapan surat ini akan tiba di tanganmu. Saya tidak menggunakan perangko, melainkan menitipkan surat ini pada seorang teman yang si teman ini punya teman yang sepupunya tinggal di kota yang sama denganmu. Jangan anggap ini sebagai kerumitan. Bukankah tidak ada yang lebih rumit dari hubungan kita?

Sengaja saya tidak mengawali surat ini dengan menanyakan kabarmu, karena saya memang tidak perlu tau, walaupun sebenarnya penasaran setengah mati. Saya cuma mau bilang: akhirakhir ini bayangmu hadir lagi, di waktu yang terpola rapi. Serutin matahari, sepasti pagi. Entah konspirasi semesta atau apa, alam bawah sadar saya semacam memerintahkan otak untuk mengingatmu, melalui lagulagu yang saya pilih dalam playlist siaran hari ini. Lalu kamu menjelma sekeping biji kopi yang siap kuseduh, semua itu memunculkan kambali ingatan tentang kamu. Sekeping biji kopi yang kemudian memberikan kehangatan dan keterjagaan untuk melewati malam sendirian.

Tapi ternyata, dialah yang menemani malammalam kesepian. Dia yang tidak banyak bicara, hanya duduk di sebelah kanan, sambil sesekali menggenggam tangan ketika melihat saya kedinginan. Ternyata, dia yang ada di balik pintu, ketika siaran saya berakhir dan memutarkan lagu terakhir. Ternyata, dia yang tetap di sebelah saya ketika tirai pertunjukan diturunkan dan lampu dimatikan. Ternyata, dia yang mendengarkan ceritacerita seharian saya sambil menunggu pergantian malam.

Dia. Bukan kamu.

Ah, inilah yang saya sesalkan. Mengapa kamu hadir lagi di saat saya baikbaik saja dan sedang berusaha move on? Saya tidak pernah menyangka, bahwa jarak ternyata menghadirkan sosokmu dengan intensitas jauh lebih sering daripada ketika setiap hari kita bertemu muka.

Berjanjilah, selesai kamu membaca surat ini, jangan simpan di kotak memori manapun. Buanglah jauhjauh, bersamaan dengan semua rasa rindu. Karena saya curiga, magnet rindumu itulah yang menarik saya, memaksa membalas rindumu.

Tags: #30harimenulissuratcinta

#Re-post dari http://adisisme.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar